0
Home  ›  pedagogik

Literasi Numerasi adalah dasar: Mengapa Harus Diberikan Sejak Dini?

"Literasi numerasi adalah kunci sukses anak di masa depan. Pelajari mengapa dan bagaimana mengembangkannya sejak dini."

Anak-anak sekolah dasar belajar konsep matematika dasar melalui permainan edukatif untuk mengembangkan literasi numerasi.

Literasi numerasi adalah
kemampuan atau kecakapan dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan menyerap informasi serta menggunakan konsep matematika dengan percaya diri di berbagai situasi. Literasi numerasi dibutuhkan dalam setiap aspek kegiatan, baik di rumah, sekolah atau lingkungan masyarakat.

Dalam keseharian kita, mengatur waktu untuk bekerja, belajar ataupun bermain membutuhkan kemampuan literasi numerasi. Dengan mengetahui konsep waktu seperti jam, menit, detik kita dapat merencanakan jadwal harian dengan baik.

Literasi numerasi juga diperlukan untuk mengelola keuangan kita. Saat berbelanja kebutuhan seharian atau merencanakan liburan, kita akan menghitung berapa total biaya yang dibutuhkan. Dengan mengerti operasi hitung seperti penambahan dan pengurangan, kita bisa mengatur anggaran dengan tepat.

Data dan pola yang ada disekeliling juga memerlukan literasi numerasi untuk dipahami. Contohnya grafik atau tabel yang menunjukkan statistik suhu udara bulan ini, dengan literasi numerasi kita bisa mengambil kesimpulan dari informasi tersebut.

Pentingnya Literasi Numerasi

Literasi numerasi sangat penting karena memungkinkan seseorang memahami peranan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa alasan mengapa literasi numerasi sangat dibutuhkan adalah:

  • Membantu memecahkan masalah matematika dalam kehidupan sehari-hari
  • Membantu pengambilan keputusan berdasarkan data dan bukti
  • Meningkatkan logika dan kemampuan analitis
  • Mempersiapkan keterampilan yang dibutuhkan di tempat kerja
  • Menunjang kesuksesan dalam pendidikan dan karir
  • Mendorong partisipasi aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial

Mengapa Perlu Diberikan Sejak Dini?

Perkembangan Otak Anak

Menurut para ahli, perkembangan otak manusia mencapai 90% di usia 5 tahun. Masa emas perkembangan anak adalah pada rentang usia 0-5 tahun. Stimulasi yang diberikan pada masa ini, termasuk stimulasi literasi numerasi, sangat berpengaruh pada perkembangan sel otak.

Jika stimulasi yang diberikan kurang, akan berdampak pada keterlambatan perkembangan anak. Sebaliknya stimulasi yang intensif dan berkualitas akan memaksimalkan potensi anak.

Mempersiapkan Jenjang Berikutnya

Literasi numerasi adalah bekal penting untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Semakin dini kemampuan ini diasah, anak akan semakin siap menghadapi tantangan pembelajaran matematika di SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi.

Menghadapi Tantangan Masa Depan

Kemampuan bernalar secara matematis dan kritis sangat dibutuhkan di era digital saat ini. Kemajuan teknologi dan transformasi di segala bidang kehidupan membutuhkan sumber daya manusia yang literat numerasi.

Tanpa bekal ini, anak akan kesulitan menyesuaikan diri dan bersaing di masa depan. Karena itu, literasi numerasi harus ditanamkan sedini mungkin agar anak siap menghadapi tantangan di masa depan.

Strategi Mengembangkan Literasi Numerasi Sejak Dini

Berikut beberapa strategi yang bisa dilakukan untuk mengembangkan literasi numerasi pada anak sejak dini:

1. Mainkan permainan matematika

Ajak anak bermain permainan seperti tebak angka, susun balok, lompat kotak, atau permainan papan yang melibatkan dadu, kartu, dan pion. Permainan seperti ini secara tidak langsung melatih logika dan keterampilan matematis anak.

2. Libatkan anak dalam aktivitas sehari-hari

Saat memasak, berbelanja, atau bepergian ajak anak menghitung, menakar, membandingkan, mengelompokkan dan aktivitas matematika lainnya. Dengan begitu, anak belajar penerapan konsep matematika dalam kehidupan nyata.

3. Bacakan buku cerita matematika

Bacakan buku cerita yang mengandung unsur matematika seperti berhitung, pola, bentuk dan warna. Diskusikan isi cerita dan ajak anak bereksplorasi konsep matematika di dalamnya.

4. Kenalkan lambang bilangan dan huruf

Mulailah mengenalkan angka dan lambang huruf sejak dini melalui kartu huruf dan angka. Gantungkan di dinding kamar atau tempelkan di area main anak.

5. Manfaatkan kesempatan belajar

Manfaatkan momentum tertentu seperti ulang tahun, hari raya, atau acara keluarga untuk mengenalkan konsep bilangan, pola, pengukuran dan statistik sederhana pada anak.

Dengan menerapkan strategi-strategi di atas secara konsisten, orang tua dapat mengembangkan literasi numerasi anak sedini mungkin agar siap melanjutkan pendidikan dan menghadapi tantangan di masa depan.

Tantangan Pengembangan Literasi Numerasi di Indonesia

Sayangnya tingkat literasi numerasi di Indonesia masih sangat memprihatinkan. Berdasarkan hasil Survey of Adult Skills tahun 2015, rata-rata skor literasi numerasi orang dewasa Indonesia berusia 16-65 tahun hanya 275.

Angka ini jauh di bawah rata-rata skor negara-negara OECD sebesar 263 dan Vietnam yang meraih skor 288. Rendahnya literasi numerasi ini dipengaruhi beberapa faktor antara lain:

1. Minat baca dan berhitung rendah

Survei dari UNESCO menunjukkan minat baca masyarakat Indonesia sangat rendah, hanya 1 dari 1000 orang. Rendahnya apresiasi terhadap buku dan angka ini berdampak pada literasi numerasi.

2. Metode mengajar kurang efektif

Selama ini pembelajaran matematika lebih menekankan hafalan rumus dan kurang melatih penalaran siswa. Akibatnya siswa kesulitan menerapkan matematika dalam kehidupan nyata.

3. Kurangnya buku dan sumber belajar

Ketersediaan buku cerita, permainan dan media penunjang literasi numerasi di sekolah dan rumah sangat terbatas.

4. Orang tua kurang memberi stimulasi

Banyak orang tua menyerahkan urusan pendidikan sepenuhnya pada sekolah. Padahal, peran keluarga dalam mendidik anak sangat penting termasuk dalam hal literasi numerasi.

Solusi Mengatasi Tantangan Literasi Numerasi

Beberapa solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi tantangan literasi numerasi antara lain:

1. Kampanye Gemar Berhitung

Perlu digalakkan kampanye cinta matematika dan gemar berhitung seperti yang sudah dilakukan pada program Gerakan Literasi Nasional untuk meningkatkan minat baca.

2. Metode Pembelajaran Inovatif

Guru perlu mengembangkan metode pembelajaran matematika yang inovatif dan kontekstual agar siswa paham penerapan matematika dalam kehidupan sehari-hari.

3. Penyediaan Buku dan Alat Peraga

Pemerintah perlu meningkatkan ketersediaan buku cerita, komik, dan alat peraga matematika di sekolah dan rumah untuk mendukung pengembangan literasi numerasi.

4. Pelatihan Orang Tua

Sekolah dan komunitas dapat menyelenggarakan pelatihan bagi orang tua tentang cara efektif menstimulasi perkembangan literasi numerasi anak di rumah.

Dengan berbagai upaya di atas, diharapkan tingkat literasi numerasi anak Indonesia bisa meningkat sehingga mereka lebih siap menghadapi abad 21.

Penutup

Literasi numerasi adalah kemampuan penting yang harus dikuasai sejak usia dini agar anak siap melanjutkan pendidikan dan menghadapi tantangan di masa depan.

Sayangnya, capaian literasi numerasi pelajar Indonesia masih sangat memprihatinkan. Perlu kerja keras semua pihak untuk meningkatkannya, terutama dengan menerapkan pembelajaran yang inovatif dan memberikan stimulasi maksimal sejak dini.

Mari tingkatkan apresiasi terhadap matematika dan ajak anak-anak bermain serta bereksplorasi dengan konsep-konsep dasar matematika agar mereka kelak menjadi generasi tangguh di era digital.

FAQ

Mengapa literasi numerasi disebut sebagai kemampuan dasar?

Karena literasi numerasi mencakup kemampuan fundamental seperti berhitung, mengukur, mengelompokkan yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.

Apakah hewan panda bisa berhitung?

Tidak. Meskipun ada istilah "bahasa panda" yang populer, panda sebenarnya tidak bisa berkomunikasi atau berpikir kompleks seperti manusia.

Apakah anak yang rajin menonton film Kung Fu Panda bisa menjadi master literasi numerasi?

Tidak ada hubungannya. Menonton film hiburan tidak otomatis membuat anak menguasai konsep matematika. Diperlukan stimulasi khusus.

Bisakah saya mengajarkan literasi numerasi pada anak saya sambil masak di dapur?

Bisa. Ajak anak menghitung bahan, menakar, membandingkan ukuran, atau mengenalkan pola saat memasak.

Mengapa Indonesia harus meniru kemampuan berhitung panda?

Pertanyaan ini keliru. Panda tidak punya kemampuan khusus dalam berhitung. Istilah "bahasa panda" hanya analogi untuk bahasa unik yang sulit dipahami.

Search
Menu
Theme
Share
Additional JS