0
Home  ›  informasi  ›  kurikulum  ›  pedagogik

Mengimplementasikan Karakter Pancasila dalam Kurikulum Merdeka: Sebuah Panduan

"Artikel ini memberikan panduan lengkap tentang pengertian, metode, dan contoh penerapan karakter Pancasila dalam Kurikulum Merdeka."

Karakter Pancasila dalam Kurikulum Merdeka

Pendidikan adalah salah satu faktor penting dalam pembangunan suatu bangsa. Pendidikan tidak hanya bertujuan untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi kepada peserta didik, tetapi juga untuk membentuk karakter dan kepribadian yang sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa. Di Indonesia, nilai-nilai luhur bangsa tersebut terkandung dalam Pancasila, yang merupakan dasar negara dan ideologi bangsa.

Namun, dalam perkembangan zaman yang semakin kompleks dan dinamis, tantangan dan permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia juga semakin beragam dan multidimensi. Oleh karena itu, diperlukan sebuah sistem pendidikan yang mampu menjawab tantangan dan permasalahan tersebut, serta menghasilkan generasi yang berkualitas, berdaya saing, dan berakhlak mulia.

Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk mereformasi sistem pendikasi adalah dengan mengembangkan Kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka adalah sebuah konsep pendidikan yang memberikan kebebasan dan kewenangan kepada peserta didik, pendidik, dan satuan pendidikan untuk menentukan isi, proses, dan hasil pembelajaran sesuai dengan kebutuhan, potensi, dan minat mereka.

Kurikulum Merdeka bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, mengembangkan kreativitas dan inovasi, serta mempersiapkan peserta didik untuk menghadapi tantangan abad ke-21. Kurikulum Merdeka juga diharapkan dapat mengembangkan karakter dan kepribadian peserta didik yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Lalu, bagaimana cara mengimplementasikan karakter Pancasila dalam Kurikulum Merdeka? Artikel ini akan memberikan panduan tentang pengertian, metode, dan contoh penerapan karakter Pancasila dalam Kurikulum Merdeka. Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

Pengertian Kurikulum Merdeka

Sebelum membahas tentang karakter Pancasila, mari kita pahami terlebih dahulu apa itu Kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka adalah sebuah konsep pendidikan yang memberikan kebebasan dan kewenangan kepada peserta didik, pendidik, dan satuan pendidikan untuk menentukan isi, proses, dan hasil pembelajaran sesuai dengan kebutuhan, potensi, dan minat mereka.

Kurikulum Merdeka tidak berarti tidak ada standar atau acuan sama sekali dalam pendidikan. Kurikulum Merdeka tetap mengacu pada standar nasional pendidikan yang ditetapkan oleh pemerintah, tetapi memberikan ruang yang lebih luas dan fleksibel bagi peserta didik, pendidik, dan satuan pendidikan untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan konteks dan situasi mereka.

Kurikulum Merdeka juga tidak berarti tidak ada evaluasi atau penilaian dalam pendidikan. Kurikulum Merdeka tetap menggunakan sistem evaluasi dan penilaian yang objektif, transparan, dan akuntabel, tetapi tidak terpaku pada angka atau nilai semata. Kurikulum Merdeka lebih menekankan pada proses pembelajaran yang bermakna, relevan, dan bermanfaat bagi peserta didik, serta hasil pembelajaran yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata.

Tujuan dari Kurikulum Merdeka adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan, mengembangkan kreativitas dan inovasi, serta mempersiapkan peserta didik untuk menghadapi tantangan abad ke-21. Kurikulum Merdeka juga diharapkan dapat mengembangkan karakter dan kepribadian peserta didik yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Pengertian Karakter Pancasila

Setelah memahami apa itu Kurikulum Merdeka, selanjutnya kita akan membahas tentang apa itu karakter Pancasila. Karakter Pancasila adalah kumpulan sikap, perilaku, dan tindakan yang mencerminkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, yaitu:

  1. Ketuhanan Yang Maha Esa
  2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
  3. Persatuan Indonesia
  4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
  5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Karakter Pancasila merupakan dasar karakter bangsa Indonesia, yang harus dimiliki dan dijunjung tinggi oleh setiap warga negara Indonesia. Karakter Pancasila juga merupakan identitas bangsa Indonesia, yang membedakan dan mempersatukan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

Karakter Pancasila bukanlah sesuatu yang bersifat statis atau tetap, tetapi dinamis dan berkembang sesuai dengan zaman dan situasi. Karakter Pancasila juga bukanlah sesuatu yang bersifat teoritis atau abstrak, tetapi praktis dan konkret, yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Mengintegrasikan Karakter Pancasila dalam Kurikulum Merdeka

Setelah mengetahui apa itu Kurikulum Merdeka dan karakter Pancasila, selanjutnya kita akan membahas tentang bagaimana cara mengintegrasikan karakter Pancasila dalam Kurikulum Merdeka. 

Menyelipkan Nilai-Nilai Pancasila

Mengintegrasikan karakter Pancasila dalam Kurikulum Merdeka berarti menyelipkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek pendidikan, yaitu:

Isi

Isi kurikulum harus mencakup materi-materi yang berkaitan dengan Pancasila, baik secara eksplisit maupun implisit. Misalnya, materi sejarah, kewarganegaraan, agama, budaya, sosial, dll. Isi kurikulum juga harus memperhatikan keberagaman dan kekhasan daerah, serta relevansi dengan kebutuhan dan perkembangan zaman.

Proses

Proses pembelajaran harus menggunakan metode-metode yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, seperti diskusi, kolaborasi, partisipasi, kritis, kreatif, dll. Proses pembelajaran juga harus memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dan minat mereka, serta mengaplikasikan hasil pembelajaran dalam kehidupan nyata.

Hasil

Hasil pembelajaran harus mencerminkan pencapaian kompetensi yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, seperti pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai. Hasil pembelajaran juga harus dapat diukur dengan indikator-indikator yang objektif, transparan, dan akuntabel, serta memberikan umpan balik yang konstruktif kepada peserta didik.

Komitmen dari Pihak yang Terlibat

Untuk mengintegrasikan karakter Pancasila dalam Kurikulum Merdeka, diperlukan kerjasama dan komitmen dari semua pihak yang terlibat dalam pendidikan, yaitu:

Peserta didik

Peserta didik harus memiliki motivasi dan kesadaran untuk belajar dan mengembangkan karakter Pancasila. Peserta didik juga harus aktif dan bertanggung jawab dalam proses pembelajaran, serta menghormati dan menghargai pendidik, teman, dan lingkungan.

Pendidik

Pendidik harus memiliki kompetensi dan integritas untuk mengajar dan membimbing peserta didik dalam mengembangkan karakter Pancasila. Pendidik juga harus kreatif dan inovatif dalam merancang dan melaksanakan proses pembelajaran, serta menjadi teladan dan inspirasi bagi peserta didik.

Satuan pendidikan

Satuan pendidikan harus memiliki visi dan misi yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Satuan pendidikan juga harus menyediakan fasilitas dan sumber daya yang memadai untuk mendukung proses pembelajaran, serta menciptakan iklim dan budaya yang kondusif bagi pengembangan karakter Pancasila.

Orang tua

Orang tua harus memberikan dukungan dan dorongan kepada peserta didik dalam mengembangkan karakter Pancasila. Orang tua juga harus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pendidik dan satuan pendidikan, serta memberikan contoh dan teladan bagi pes...............................

Masyarakat

Masyarakat harus memberikan dukungan dan partisipasi kepada peserta didik, pendidik, dan satuan pendidikan dalam mengembangkan karakter Pancasila. Masyarakat juga harus bersinergi dan berkolaborasi dengan pihak-pihak lain yang terkait dengan pendidikan, serta menjaga dan melestarikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat.

Pemerintah

Pemerintah harus memberikan kebijakan dan regulasi yang mendukung pengembangan karakter Pancasila dalam Kurikulum Merdeka. Pemerintah juga harus memberikan anggaran dan sumber daya yang cukup untuk pendidikan, serta melakukan pengawasan dan evaluasi yang efektif dan efisien.

Profil Pelajar Pancasila

Setelah mengetahui bagaimana cara mengintegrasikan karakter Pancasila dalam Kurikulum Merdeka, selanjutnya kita akan membahas tentang apa itu profil pelajar Pancasila. Profil pelajar Pancasila adalah gambaran ideal tentang ciri dan sifat pelajar yang memiliki karakter Pancasila.

Pelajar Pancasila didefinisikan sebagai pelajar sepanjang hayat yang mempunyai kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Profil pelajar Pancasila dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia

Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Mereka memahami ajaran dan kepercayaan agama dan menerapkan pengetahuan ini dalam kehidupan sehari-hari. Untuk beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia, ada lima komponen utama: akhlak beragama; akhlak pribadi; akhlak kepada manusia; akhlak kepada alam; dan akhlak bernegara.

2. Berkebinekaan global

Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas, dan identitasnya dan tetap berpikiran terbuka saat berinteraksi dengan orang lain, menumbuhkan rasa saling menghargai dan memungkinkan mereka untuk berkembang dengan budaya luhur yang baik dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa. Elemen dan kunci kebinekaan global meliputi mengenal dan menghargai budaya seseorang, kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain secara interkultural, dan refleksi dan tanggung jawab.

3. Bergotong royong

Pelajar Indonesia memiliki kemampuan bergotong-royong, yaitu kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan tersebut dapat berjalan lancar, mudah, dan ringan. Komponen bergotong-royong adalah kerja sama, kepedulian, dan berbagi.

4. Mandiri

Pelajar di Indonesia adalah pelajar mandiri, yang berarti mereka bertanggung jawab atas bagaimana dan apa yang mereka pelajari. Regulasi diri, kesadaran diri, dan keadaan yang dihadapi adalah komponen penting dari mandiri.

5. Bernalar kritis

Dengan bernalar kritis, siswa dapat memproses informasi kualitatif dan kuantitatif secara objektif, membangun hubungan antara berbagai informasi, menganalisis, mengevaluasi, dan menyimpulkan. Komponen bernalar kritis termasuk memperoleh dan memproses ide dan informasi, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi proses berpikir dan pemikiran, dan membuat keputusan.

6. Kreatif

Pelajar yang kreatif memiliki kemampuan untuk mengubah dan membuat sesuatu yang unik, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Mengembangkan ide dan tindakan yang unik serta menghasilkan produk dan tindakan yang unik adalah komponen penting dari kreativitas.

18 Karakter Pancasila

Setelah mempelajari profil siswa Pancasila, kita akan membahas 18 karakter Pancasila, yang merupakan penjelasan lebih rinci dan berguna dari karakter Pancasila, yang terdiri dari 18 poin, yaitu:

  1. Religius: Memiliki kepercayaan dan ketaatan kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan keyakinannya.
  2. Jujur: Menjaga kebenaran dan kejujuran dalam perkataan dan perbuatan, serta tidak melakukan kecurangan, korupsi, atau tindakan yang merugikan diri sendiri atau orang lain.
  3. Toleran: Menghormati dan menghargai perbedaan agama, suku, ras, budaya, pendapat, atau pilihan yang ada di masyarakat, serta tidak melakukan diskriminasi, intimidasi, atau kekerasan terhadap orang lain.
  4. Disiplin: Menjalankan kewajiban dan tanggung jawab sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku, serta menghargai waktu dan kesempatan yang diberikan.
  5. Kerja keras: Berusaha untuk mencapai hasil yang optimal dengan usaha yang maksimal, serta tidak mudah menyerah atau putus asa dalam menghadapi kesulitan atau tantangan.
  6. Kreatif: Mampu menciptakan atau mengembangkan ide, gagasan, atau produk yang baru, unik, atau berbeda dari yang sudah ada, serta mampu menyelesaikan masalah dengan cara yang inovatif.
  7. Mandiri: Mampu berpikir dan bertindak secara mandiri, tanpa bergantung atau tergantung pada orang lain, serta mampu mengambil keputusan dan bertanggung jawab atas pilihannya.
  8. Demokratis: Mampu berpartisipasi dalam proses demokrasi, baik sebagai pemilih, calon, atau penyelenggara, serta mampu menghormati dan menghargai hasil keputusan yang diambil secara demokratis.
  9. Rasa ingin tahu: Mempunyai minat dan motivasi yang tinggi untuk belajar dan mengetahui hal-hal yang baru, menarik, atau bermanfaat, serta mampu mencari dan memanfaatkan sumber belajar yang tersedia.
  10. Semangat kebangsaan: Mempunyai rasa cinta dan bangga terhadap tanah air, bangsa, dan negara, serta mampu menunjukkan sikap dan perilaku yang mencerminkan identitas dan jati diri sebagai bangsa Indonesia.
  11. Cinta tanah air: Mempunyai rasa sayang dan hormat terhadap tanah air, serta mampu menjaga dan melestarikan kekayaan alam, budaya, dan sejarah yang dimiliki Indonesia.
  12. Menghargai prestasi: Mempunyai rasa hormat dan penghargaan terhadap prestasi atau pencapaian yang diraih oleh diri sendiri atau orang lain, serta mampu memberikan apresiasi atau kritik yang konstruktif.
  13. Bersahabat/komunikatif: Mampu berkomunikasi dan bergaul dengan baik dengan orang lain, baik secara lisan maupun tulisan, serta mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi yang berbeda.
  14. Cinta damai: Mempunyai rasa cinta dan rindu terhadap kedamaian, serta mampu menyelesaikan konflik atau perselisihan dengan cara yang damai dan bijaksana.
  15. Gemar membaca: Mempunyai kebiasaan dan kesukaan untuk membaca berbagai macam bacaan, baik fiksi maupun non-fiksi, yang dapat menambah wawasan dan pengetahuan.
  16. Peduli lingkungan: Mempunyai rasa peduli dan tanggung jawab terhadap lingkungan, baik alam maupun sosial, serta mampu melakukan tindakan nyata untuk menjaga dan memperbaiki lingkungan.
  17. Peduli sosial: Mempunyai rasa peduli dan empati terhadap sesama, khususnya yang membutuhkan bantuan atau perlindungan, serta mampu melakukan tindakan nyata untuk membantu atau melindungi mereka.
  18. Tangguh: Mempunyai rasa percaya diri dan optimis dalam menghadapi segala situasi, baik suka maupun duka, serta mampu mengatasi rasa takut, khawatir, atau stres.

Contoh Karakter Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari

Setelah mengetahui apa itu 18 karakter Pancasila, selanjutnya kita akan membahas tentang contoh penerapan karakter Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa contoh yang dapat dijadikan inspirasi:

Religius

Sebagai pelajar religius, kita harus menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan keyakinan kita, seperti sholat, puasa, dan berdoa, antara lain. Kita juga harus menghormati dan menghargai orang yang memiliki keyakinan atau agama yang berbeda dengan kita, dan kita tidak boleh memaksakan atau menghina keyakinan orang lain.

Jujur

Sebagai pelajar yang jujur, kita harus berbicara dan berperilaku jujur, seperti tidak mencontek, menyontek, berbohong, dll. Kita juga harus mengakui kesalahan atau kekurangan kita dan menghindari kecurangan, korupsi, atau tindakan yang merugikan orang lain atau diri kita sendiri.

Toleran

Sebagai pelajar yang toleran, kita harus menghormati dan menghargai perbedaan yang ada di masyarakat, seperti perbedaan agama, ras, budaya, pendapat, atau pilihan. Kita juga harus bersikap terbuka dan ingin belajar dari perbedaan ini, dan kita tidak boleh melakukan diskriminasi, intimidasi, atau kekerasan terhadap orang lain. Kita juga harus bersedia berbicara dan berdamai dengan orang yang berbeda dengan kita, tanpa memaksakan atau menghalangi mereka untuk berbicara atau menolak apa yang mereka pikirkan.

Disiplin

Sebagai pelajar yang disiplin, kita harus memenuhi kewajiban dan tanggung jawab kita dengan cara yang tepat, seperti datang tepat waktu, menyelesaikan tugas, mengikuti peraturan sekolah, dll. Kita juga harus menghargai waktu dan kesempatan, dan tidak menyia-nyiakan atau menunda tugas kita.

Kerja Keras

Sebagai pelajar yang kerja keras, kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai hasil yang diinginkan, tidak mudah menyerah atau putus asa ketika kesulitan atau tantangan muncul, dan kita juga harus bersedia belajar dari kesalahan atau kegagalan kita, dan tidak cepat puas atau sombong dengan apa yang kita capai.

Kreatif

Sebagai pelajar yang kreatif, kita harus memiliki kemampuan untuk mengembangkan atau membuat produk, ide, atau konsep yang baru, unik, atau berbeda dari yang sudah ada, serta kemampuan untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang inovatif. Kita juga harus berani mencoba sesuatu yang baru atau berbeda, dan tidak takut gagal atau salah.

Mandiri

Sebagai pelajar yang mandiri, kita harus mampu berpikir dan bertindak secara mandiri, tanpa bergantung atau bergantung pada orang lain; kita juga harus mampu mengatur dan mengelola diri sendiri, termasuk mengatur waktu, uang, dan emosi kita.

Demokratis

Sebagai pelajar yang demokratis, kita harus memiliki kemampuan untuk berpartisipasi dalam proses demokrasi, baik sebagai pemilih, calon, atau penyelenggara, serta untuk menghormati dan menghargai keputusan demokratis. Selain itu, kita harus mampu menerima kritik dan pendapat yang berbeda serta dengan sopan dan rasional menyampaikan aspirasi atau pendapat kita.

Rasa ingin tahu

Sebagai pelajar yang ingin tahu, kita harus sangat tertarik dan termotivasi untuk belajar hal-hal baru, menarik, atau bermanfaat, dan mampu mencari dan memanfaatkan sumber belajar yang tersedia. Kita juga harus tidak mudah percaya atau terpengaruh oleh informasi yang tidak jelas atau tidak valid, dan selalu bertanya dan mencari jawaban atas pertanyaan yang belum kita ketahui.

Semangat Kebangsaan

Sebagai pelajar yang memiliki semangat kebangsaan, kita harus memiliki rasa cinta dan bangga terhadap tanah air, bangsa, dan negara kita, serta mampu menunjukkan sikap dan perilaku yang mencerminkan identitas dan jati diri sebagai bangsa Indonesia. Kita juga harus berkontribusi secara positif untuk kemajuan dan kesejahteraan Indonesia, serta menjaga dan mempertahankan kedaulatan dan keutuhan negara kita.

Cinta Tanah Air

Sebagai pelajar yang cinta tanah air, kita harus mempunyai rasa sayang dan hormat terhadap tanah air kita, serta mampu menjaga dan melestarikan kekayaan alam, budaya, dan sejarah Indonesia. Selain itu, kita harus menghormati dan menghargai simbol-simbol negara, seperti bendera, lambang, dan lagu, dan menghindari tindakan yang dapat merusak atau mencemarkan reputasi Indonesia.

Menghargai Prestasi

Sebagai pelajar yang menghargai prestasi, kita harus memiliki rasa hormat dan penghargaan terhadap pencapaian atau prestasi yang diraih oleh orang lain atau diri kita sendiri, serta mampu memberikan kritik atau apresiasi yang konstruktif. Kita juga harus selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas prestasi kita sendiri, dan tidak iri atau dengki terhadap prestasi orang lain.

Bersahabat/Komunikatif

Sebagai pelajar, kita harus mampu berkomunikasi dan bergaul dengan baik dengan orang lain baik secara lisan maupun tulisan, serta mampu menyesuaikan diri dengan berbagai situasi dan kondisi. Kita juga harus berbicara dengan sopan, ramah, dan santun, dan tidak menyinggung atau menyakiti orang lain.

Cinta Damai

Sebagai pelajar yang cinta damai, kita harus mencintai kedamaian dan mampu menyelesaikan konflik atau perselisihan dengan cara yang damai dan bijaksana. Kita juga harus menghindari atau mencegah hal-hal yang dapat menimbulkan kekerasan, permusuhan, atau permusuhan, serta berperan aktif dalam menjaga perdamaian dan keharmonisan di lingkungan kita.

Gemar membaca

Sebagai pelajar yang gemar membaca, kita harus membangun kebiasaan dan kebiasaan membaca berbagai jenis bacaan, baik fiksi maupun non-fiksi, yang dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita. Selain itu, kita harus memastikan bahwa bacaan yang kita pilih berkualitas, bermanfaat, dan sesuai dengan minat dan tingkat kemampuan kita. Kita juga harus menghindari membaca bacaan yang negatif, merusak, atau melanggar norma.

Peduli Lingkungan

Sebagai pelajar yang peduli lingkungan, kita harus memiliki rasa peduli dan tanggung jawab terhadap lingkungan, baik alam maupun sosial, dan mampu melakukan tindakan nyata untuk menjaga dan memperbaiki lingkungan. Kita juga harus mengurangi atau menghindari hal-hal seperti membuang sampah sembarangan, memotong pohon, atau mengotori sungai.

Peduli Sosial

Sebagai pelajar yang peduli sosial, kita harus peduli dan empati terhadap orang lain, terutama mereka yang membutuhkan bantuan atau perlindungan, dan mampu melakukan tindakan nyata untuk membantu atau melindungi mereka. Kita juga harus bersedia berbagi atau berdonasi kepada orang-orang yang membutuhkan, seperti anak yatim, fakir miskin, atau korban bencana, tanpa memandang rendah atau mengabaikan mereka.

Tangguh

Sebagai pelajar yang tangguh, kita harus mampu mengatasi rasa takut, khawatir, atau stres serta percaya diri dan optimis dalam menghadapi segala situasi, baik suka maupun duka. Kita juga harus bersikap positif dan solutif saat menghadapi masalah atau tantangan, dan kita tidak boleh menyerah atau putus asa.

Kesimpulan

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa mengimplementasikan karakter Pancasila dalam Kurikulum Merdeka adalah salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan karakter bangsa Indonesia. Karakter Pancasila adalah kumpulan sikap, perilaku, dan tindakan yang mencerminkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Karakter Pancasila dapat diintegrasikan dalam Kurikulum Merdeka dengan menyelipkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek pendidikan, yaitu isi, proses, dan hasil. Untuk mengintegrasikan karakter Pancasila dalam Kurikulum Merdeka, diperlukan kerjasama dan komitmen dari semua pihak yang terlibat dalam pendidikan, yaitu peserta didik, pendidik, satuan pendidikan, orang tua, masyarakat, dan pemerintah.

Profil pelajar Pancasila adalah gambaran ideal tentang ciri dan sifat pelajar yang memiliki karakter Pancasila. Profil pelajar Pancasila dapat dijabarkan menjadi religius, jujur, toleran, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tangguh.

18 karakter Pancasila adalah penjabaran lebih rinci dan operasional dari karakter Pancasila, yang terdiri dari 18 poin, yaitu religius, jujur, toleran, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tangguh. 18 karakter Pancasila dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang praktis dan konkret.

Dengan mengimplementasikan karakter Pancasila dalam Kurikulum Merdeka, diharapkan dapat menghasilkan generasi yang berkualitas, berdaya saing, dan berakhlak mulia, yang mampu menghadapi tantangan dan permasalahan abad ke-21, serta mewujudkan cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia.

FAQ

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang mengimplementasikan karakter Pancasila dalam Kurikulum Merdeka, beserta jawabannya:


Kurikulum Merdeka adalah sebuah konsep pendidikan yang memberikan kebebasan dan kewenangan kepada peserta didik, pendidik, dan satuan pendidikan untuk menentukan isi, proses, dan hasil pembelajaran sesuai dengan kebutuhan, potensi, dan minat mereka.

Karakter Pancasila adalah kumpulan sikap, perilaku, dan tindakan yang mencerminkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Mengintegrasikan karakter Pancasila dalam Kurikulum Merdeka berarti menyelipkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek pendidikan, yaitu isi, proses, dan hasil. Untuk mengintegrasikan karakter Pancasila dalam Kurikulum Merdeka, diperlukan kerjasama dan komitmen dari semua pihak yang terlibat dalam pendidikan, yaitu peserta didik, pendidik, satuan pendidikan, orang tua, masyarakat, dan pemerintah.

Profil pelajar Pancasila adalah gambaran ideal tentang ciri dan sifat pelajar yang memiliki karakter Pancasila.

Pelajar Pancasila didefinisikan sebagai pelajar sepanjang hayat yang mempunyai kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Search
Menu
Theme
Share
Additional JS